DEPRESI
CULTURE

PENGANTAR – DEPRESI
Sebagian besar, jika tidak semua dari kita, pernah merasa tertekan, murung, atau sedih dari waktu ke waktu. Perasaan ini biasanya bersifat sementara dan cepat menghilang. Namun, perasaan ini sangat berbeda dari depresi, yaitu penyakit yang memengaruhi tubuh, pikiran, dan kehendak seseorang. Bertentangan dengan kesalahpahaman umum, penderita depresi bukanlah orang yang lemah. Faktanya, banyak penderita adalah orang-orang yang berkemauan keras dan berorientasi pada pencapaian. Mereka cenderung memiliki sifat kepribadian perfeksionis dan sangat kritis terhadap diri sendiri serta menuntut kinerja mereka sendiri.
Depresi sebagai Masalah Kesehatan Umum
Depresi adalah masalah kesehatan yang umum. Depresi memengaruhi:
10% anak-anak
10% remaja
10% pria dewasa
25% wanita dewasa
Antidepresan sangat sering diresepkan, hanya kalah jumlah dari obat-obatan untuk penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Depresi pada masa kanak-kanak semakin meningkat. Semakin banyak anak muda yang menderita depresi, dan depresi juga mulai memengaruhi anak-anak pada usia yang lebih dini.
Gejala Depresi
Penderita depresi:
Merasa sedih atau tertekan secara terus-menerus (beberapa anak mungkin merasa mudah marah).
Kehilangan minat pada aktivitas, lingkungan, dan orang-orang di sekitarnya.
Mungkin kehilangan atau bertambah berat badan.
Mungkin mengalami insomnia atau tidur berlebihan (hipersomnia).
Mungkin mengalami kelambatan dalam berpikir atau gerakan fisik.
Mengalami kelelahan dan rasa lelah.
Merasa tidak berguna dan tidak berharga.
Mengalami masalah konsentrasi dan ingatan.
Mungkin memiliki pikiran tentang kematian atau keinginan untuk mati.
Penyebab Depresi
Beberapa penyebab depresi meliputi:
Genetik, di mana terdapat riwayat keluarga yang sangat kuat terkait depresi.
Penyakit fisik seperti infeksi, masalah hormon, tumor, dll.
Kehilangan dalam hidup, seperti kematian orang tercinta, masalah hubungan, atau pengalaman kegagalan.
Kehilangan dukungan sosial.
Masalah keluarga. Dalam kasus anak-anak dan remaja, masalah perkawinan antara orang tua sering kali berkontribusi pada depresi.
Depresi sebagai Gangguan Biopsikososial
Cara terbaik untuk memahami depresi adalah dengan menganggapnya sebagai gangguan biopsikososial. Seseorang menjadi depresi akibat interaksi faktor biologis, psikologis, dan sosial dalam hidupnya.
Faktor biologis dapat mencakup riwayat keluarga, susunan genetik, serta kondisi fisik seperti adanya penyakit atau gangguan.
Faktor psikologis dapat mencakup sifat temperamental seseorang dan pengalaman hidup seperti kehilangan.
Faktor sosial dapat mencakup isolasi sosial, kurangnya dukungan sosial, migrasi ke negara baru, hubungan yang bermusuhan, status sosial-ekonomi rendah, dan kondisi hidup yang buruk.
Pendekatan biopsikososial menunjukkan bahwa tidak ada dua orang yang mengalami depresi dengan cara yang sama.
Beberapa Saran untuk Mengatasi Depresi
Jika Anda mencurigai bahwa anak Anda atau diri Anda sendiri menderita depresi, berikut adalah beberapa saran yang berguna:
Cari bantuan dari profesional kesehatan yang memiliki keahlian untuk mengecualikan gangguan fisik dan memberi saran tentang opsi pengobatan seperti obat-obatan dan/atau terapi.
Konsumsi diet seimbang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Berolahraga untuk meningkatkan suasana hati yang tertekan.
Kurangi stres dalam hidup Anda atau anak Anda.
Tingkatkan waktu rekreasi untuk bersantai.
Lakukan latihan relaksasi untuk mengembalikan sistem saraf ke keseimbangan.
Jika Anda peminum alkohol, kurangi atau hentikan konsumsi alkohol karena merupakan depresan.
Bersikaplah baik pada diri sendiri. Jangan marah pada diri sendiri karena tidak bisa keluar dari depresi dengan cepat.
Kelilingi diri Anda dengan kerabat dan teman yang dapat membantu Anda.
Jangan malu untuk bergantung pada orang lain. Ini adalah saat di mana Anda perlu bergantung untuk menjadi lebih baik.
Hentikan semua obat-obatan terlarang termasuk ganja.
Jika Anda mengonsumsi obat yang diresepkan, periksa dengan dokter Anda untuk memastikan bahwa obat tersebut tidak menyebabkan depresi.


Layanan Konsultasi (Berbayar)
Bicaralah dengan Kami
