GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME (ASD)
CULTURE

PENGANTAR – GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME
Gangguan Spektrum Autisme (Autism Spectrum Disorder/ASD) adalah gangguan perkembangan saraf seumur hidup yang memengaruhi cara seseorang berhubungan dengan dunia luar. Insidennya diperkirakan sekitar 1 hingga 1,5% dari populasi. Rasio pria terhadap wanita adalah sekitar 4 banding 1, sehingga gangguan ini lebih umum terjadi pada pria dibandingkan wanita.
Sebelumnya, autisme dianggap sebagai gangguan kategoris, yaitu seseorang memiliki gangguan ini atau tidak. Namun, konsep autisme sebagai gangguan spektrum berarti seseorang dapat memiliki tingkat autisme yang bervariasi yang memengaruhi tingkat fungsinya. Oleh karena itu, tidak ada dua orang dengan diagnosis ASD yang persis sama. Selain itu, diagnosis sebelumnya seperti Gangguan Asperger kini dimasukkan ke dalam ASD.
Area utama kesulitan yang dialami seseorang dengan ASD meliputi:
Hubungan sosial, komunikasi sosial, dan interaksi sosial
Perilaku repetitif
Minat yang terbatas
Kekakuan dan kepatuhan pada kesamaan
Selain itu, seseorang dengan ASD mungkin menunjukkan:
Minat sensorik yang tidak biasa
Persepsi atau pengalaman sensorik yang tidak biasa
Disabilitas intelektual
Masalah bahasa
Kesulitan dalam Hubungan Sosial, Komunikasi Sosial, dan Interaksi Sosial
Kesulitan ini dapat terlihat sebagai:
Kegagalan dalam memulai dan mempertahankan interaksi sosial
Kurangnya minat atau kesulitan dalam mempertahankan percakapan
Berbicara di luar konteks
Kegagalan dalam mempertahankan timbal balik emosional yang dapat dianggap sebagai sikap dingin, kurang empati, atau acuh tak acuh
Berkurangnya berbagi minat dengan orang lain
Kurangnya mencari kenyamanan dalam hubungan
Defisit dalam komunikasi non-verbal seperti kontak mata yang berkurang
Ketidaksesuaian dalam bahasa tubuh
Gestur yang tidak biasa
Kurangnya ekspresi wajah
Kurangnya minat dalam menjalin pertemanan
Perilaku Repetitif
Perilaku ini dapat terlihat sebagai:
Tindakan fisik atau perilaku berulang yang tampak tidak memiliki tujuan bagi orang lain
Penggunaan objek dengan cara yang unik, seperti menyusun benda, membalik benda, atau mengayun-ayunkan tubuh
Mengulangi apa yang dikatakan orang lain atau frasa yang tidak bermakna bagi orang lain
Minat yang Terbatas
Minat ini dapat terlihat sebagai:
Hobi yang sangat sempit
Ketertarikan yang tidak biasa yang tidak dimiliki teman sebaya, seperti menghafal jadwal kereta, jadwal bus, model mobil, laba-laba, dll.
Ketekunan dalam mempertahankan hobi atau ketertarikan meskipun tidak sesuai dengan situasi sosial
Keterikatan yang kuat pada objek atau mainan tertentu
Kekakuan dan Kepatuhan pada Kesamaan
Kekakuan ini dapat terlihat sebagai:
Rutinitas harian yang kaku dengan segala cara
Makan jenis makanan yang sama
Cara berbicara dan percakapan yang terstruktur
Ketidakmampuan untuk menyesuaikan perilaku dengan lingkungan atau situasi sosial
Kesulitan dengan transisi, seperti dari rumah ke prasekolah, dari taman kanak-kanak ke sekolah dasar, dan dari sekolah menengah ke sekolah tinggi
Ketidakmampuan untuk berpikir secara fleksibel
Masalah dengan pemikiran abstrak
Minat Sensorik yang Tidak Biasa
Minat ini dapat mencakup:
Mencium, mencicipi, dan menyentuh objek tertentu secara berlebihan
Ketertarikan pada rangsangan visual seperti cahaya atau gerakan
Persepsi atau Pengalaman Sensorik yang Tidak Biasa
Ini dapat mencakup:
Sensasi nyeri yang tidak normal, seperti ketidakpedulian terhadap rasa sakit
Reaksi abnormal terhadap suhu
Hiper atau hiposensitivitas terhadap suara
Reaksi abnormal terhadap sentuhan, seperti tekanan normal dari sentuhan yang dirasakan menyakitkan
Gangguan Fungsional
Bergantung pada tingkat keparahan ASD, tingkat gangguan dapat diklasifikasikan dari Level 1 hingga 3. Level 1 diklasifikasikan sebagai membutuhkan dukungan minimal, sedangkan Level 3 membutuhkan dukungan yang sangat substansial.
Kondisi Komorbid
Orang dengan ASD sering menderita masalah psikiatri atau kesehatan mental lainnya seperti ADHD, Gangguan Kecemasan, dan Depresi. Penting bagi mereka untuk menerima pengobatan untuk gangguan ini. Mereka juga mungkin memiliki masalah bicara, bahasa, dan koordinasi.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Saya Mencurigai Anak Saya Mengalami ASD?
Konsultasikan dengan profesional kesehatan seperti Psikiater Anak atau Psikolog yang memahami ASD.
Bersiaplah untuk menerima pendekatan tim multidisiplin dalam pengelolaan anak Anda. Tim ini dapat mencakup Psikiater Anak, Dokter Anak Perkembangan, Psikolog, Terapis Wicara, dan Terapis Okupasi.
Tidak ada obat untuk ASD. Pengobatan ditujukan untuk mengatasi kondisi komorbid seperti ADHD, Gangguan Kecemasan, Depresi, serta masalah bahasa, bicara, dan koordinasi.
Anggaplah diri Anda sebagai pelatih hidup bagi anak Anda untuk membantunya hidup di dunia yang mungkin sulit baginya.
Bersiaplah untuk mengadopsi cara komunikasi yang berbeda dengan anak Anda yang memiliki ASD.
Pahami bahwa anak Anda mungkin perlu belajar berulang kali untuk mengembangkan perilaku baru.
Sadari bahwa anak Anda mungkin kesulitan menggeneralisasi apa yang dipelajari dari situasi umum ke situasi spesifik.
Ambil pandangan jangka panjang. Saat anak Anda melewati berbagai tahap psikososial dari masa kanak-kanak hingga dewasa, tantangan hidup menjadi lebih kompleks dan banyak. Penting untuk terus memperbarui pengelolaan.


Layanan Konsultasi (Berbayar)
Bicaralah dengan Kami
