KECEMASAN

CULTURE

10/25/20223 min read

an abstract photo of a curved building with a blue sky in the background

KECEMASAN

3 Tahun Yang Lalu

PENGANTAR – KECEMASAN

Stres adalah masalah kesehatan yang umum. Statistik menunjukkan bahwa sekitar 90% pasien yang berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan primer menderita penyakit yang berhubungan dengan stres, dengan 30 hingga 40% populasi mengalami stres pada waktu tertentu.

Ketika stres menciptakan ketidakpastian, hal ini memunculkan kecemasan. Banyak dari kita dapat merasakan kecemasan sebelum ujian, wawancara kerja, atau penampilan berbicara di depan umum. Alasan kita merasa cemas adalah karena kita tidak yakin dengan hasilnya dan merasa tidak sepenuhnya mengendalikan situasi. Oleh karena itu, semakin sering kita mengalami lingkungan atau aktivitas yang sama, semakin kecil kemungkinan kita merasa cemas tentang hal itu.

Kita merasa cemas karena Sistem Saraf Otonom kita berada dalam keadaan kerja berlebihan, menghasilkan sejumlah besar adrenalin dan noradrenalin, yang merangsang jantung, paru-paru, usus, otot, dan kelenjar keringat untuk bekerja secara berlebihan. Biasanya, perasaan cemas kita tidak berlangsung lama karena sistem saraf kita mengenali bahwa ia bekerja terlalu keras dan menyesuaikan diri ke ritme yang lebih lambat. Jika sistem saraf terus bekerja berlebihan, maka gangguan kecemasan dapat berkembang.

Jenis Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan umum terjadi di kalangan masyarakat. Insidennya di antara anak-anak dan remaja sekitar 20%. Banyak yang diam-diam menderita karena mereka tidak tahu bahwa kondisi ini dapat diobati, merasa malu, atau khawatir dianggap "aneh". Gangguan kecemasan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Gangguan kecemasan umum. Penderita khawatir tentang sebagian besar situasi atau hal dalam hidupnya.

  • Fobia spesifik. Penderita memiliki ketakutan spesifik terhadap hal-hal seperti ketinggian, laba-laba, ruang terbuka, atau benda berbulu.

  • Fobia sosial. Individu merasa cemas dalam situasi sosial karena merasa dirinya diawasi oleh orang lain.

  • Gangguan panik. Orang tersebut mengalami serangan kecemasan berulang yang terjadi secara spontan. Gejala kecemasan dapat mencakup sesak napas, sensasi kesemutan, pusing, dan sesak dada. Agorafobia dapat berkembang ketika orang tersebut menghindari tempat umum di mana ia pernah mengalami satu atau lebih serangan kecemasan.

  • Gangguan obsesif-kompulsif. Orang tersebut mengalami obsesi berupa dorongan, gambar, atau pikiran yang berulang dan persisten yang memicu kecemasan. Untuk mengatasi obsesi ini, ia mengembangkan perilaku kompulsif seperti memeriksa, membersihkan, atau menghitung secara berulang.

  • Gangguan kecemasan perpisahan. Anak muda merasa cemas setiap kali ia dipisahkan dari figur keamanan, seperti ibu atau ayah.

  • Gangguan stres pasca-trauma. Terjadi ketika seseorang mengalami stres dengan tingkat keparahan yang luar biasa sehingga sistem sarafnya tidak pulih dari kejutan tersebut. Akibatnya, orang tersebut terus mengalami gejala kecemasan bahkan setelah stres berhenti. Contohnya termasuk korban pelecehan, perampokan bersenjata, atau serangan teroris.

Kadang-kadang, gangguan kecemasan dapat muncul dalam bentuk masalah minum alkohol atau penggunaan narkoba di kalangan anak muda.

Pengobatan untuk Masalah Kecemasan

Ada banyak jenis pengobatan untuk kecemasan. Pastikan Anda melakukan penelitian menyeluruh sebelum memutuskan pengobatan untuk anak Anda atau diri Anda sendiri. Anda berhak mengajukan pertanyaan sebanyak mungkin kepada dokter atau profesional kesehatan lainnya hingga merasa benar-benar puas.

Berikut adalah daftar sebagian besar pengobatan yang tersedia untuk kecemasan:

  1. Obat-obatan. Dokter biasanya menggunakan ini dengan sangat hati-hati. Semakin muda anak, semakin kecil kemungkinan dokter menggunakan obat-obatan. Jika dokter meresepkan obat, biasanya berupa antidepresan yang dalam dosis kecil bertindak sebagai relaksan. Obat seperti Valium sangat adiktif dan sebaiknya dihindari.

  2. Terapi relaksasi. Membantu menurunkan tingkat stres dalam tubuh dengan mengaktifkan Sistem Saraf Parasimpatis, yang melawan respons "lawan-atau-lari".

  3. Hipnosis. Bentuk pengobatan yang menginduksi keadaan kesadaran yang berbeda pada pasien. Dalam keadaan hipnosis, kemampuan seseorang untuk melepaskan kebiasaan lama dan belajar kebiasaan baru meningkat.

  4. Terapi individu. Dalam kasus ini, terapis menangani individu secara pribadi. Kerangka terapi dapat mencakup terapi kognitif, psikodinamik, dan perilaku.

  5. Terapi keluarga. Kadang-kadang kecemasan anak terkait dengan dinamika dalam keluarga, seperti kedatangan saudara baru atau konflik perkawinan orang tua.

  6. Manipulasi lingkungan. Terapis dapat bekerja sama dengan sekolah, perguruan tinggi, atau sistem lain yang relevan untuk memberikan bantuan optimal kepada anak muda.

Peran Orang Tua dalam Membantu Anak yang Cemas

Orang tua sering bertanya-tanya apa yang dapat mereka lakukan untuk membantu anak mereka yang menderita kecemasan. Berikut adalah beberapa saran:

  1. Dukung anak Anda dan pengobatan yang diterimanya. Dukungan Anda sangat membantu pemulihan.

  2. Atasi masalah Anda sendiri. Kadang-kadang sumber kecemasan anak berasal dari keluarga.

  3. Pahami masalah anak Anda. Kecemasan bukanlah kelemahan moral.

  4. Pahami kepribadian anak Anda. Beberapa anak memiliki kepribadian yang membuat mereka lebih rentan terhadap kecemasan.

  5. Ikut serta dalam program pengobatan anak Anda.

  6. Modulasi peristiwa kehidupan anak Anda.

  7. Beli program bantuan mandiri berbasis rumah.

Layanan Konsultasi (Berbayar)
Bicaralah dengan Kami

Related Stories