MEMBANTU ANAK DENGAN GANGGUAN ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD/ADD)
CULTURE

MEMBANTU ANAK DENGAN GANGGUAN ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD/ADD)
7 Tahun Yang Lalu
ORANG TUA – MEMBANTU ANAK DENGAN ADHD/ADD
Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau Attention Deficit Disorder (ADHD/ADD) adalah gangguan neurologis yang membuat penderitanya sulit berkonsentrasi, mengendalikan impuls, tetap fokus, dan membatasi aktivitas mereka. Gangguan ini memengaruhi sekitar lima hingga sepuluh persen anak-anak dan remaja.
Baik penderita maupun keluarganya merasakan dampak buruk dari ADHD/ADD. Orang tua dari anak-anak dengan ADHD/ADD merasa stres dan mendapati bahwa pendekatan mereka yang biasa untuk menangani anak-anak "normal" tidak efektif untuk anak-anak dengan gangguan ini. Jika beruntung, mereka dapat merujuk ke profesional atau teman yang memiliki pengalaman dengan ADHD/ADD untuk mendapatkan bantuan. Jika tidak, mereka mungkin menyerah pada stres akibat menghadapi masalah yang ditimbulkan oleh gangguan ini.
Karakteristik Anak atau Remaja dengan ADHD/ADD
Triad klasik ADHD/ADD adalah mudah teralihkan, impulsif, dan hiperaktif. Penderita ADHD/ADD mungkin memiliki satu atau lebih gejala dari triad ini.
Mudah Teralihkan:
Kesulitan berkonsentrasi.
Pelupa.
Tidak terorganisir.
Sering kehilangan barang.
Tidak mampu menyelesaikan tugas.
Impulsif:
Berteriak atau menyela pembicaraan.
Tidak sabar.
Tidak menunggu instruksi.
Bertindak sebelum berpikir.
Tidak mampu berhenti.
Hiperaktif:
Gelisah dan tidak bisa diam.
Sering memainkan benda.
Selalu bergerak.
Hiperaktif.
Tidak suka berada di ruang sempit.
Sulit beradaptasi dengan ruang tertutup.
Fitur Lain yang Terkait
Anak-anak dan remaja dengan ADHD/ADD lebih mungkin memiliki masalah berikut:
Masalah Sosialisasi:
Kesulitan menjalin dan mempertahankan persahabatan.
Tidak bergiliran dalam permainan.
Perilaku suka menggertak.
Tidak menerima kekalahan dengan baik.
Mengganggu.
Agresif.
Kesulitan Belajar:
Menghindari pekerjaan secara aktif.
Tulisan tangan buruk.
Tata bahasa buruk.
Kesulitan membaca.
Kesulitan menulis.
Kesulitan bahasa ekspresif atau reseptif.
Gangguan Suasana Hati:
Depresi berat dengan gangguan tidur, energi, pola makan, berat badan, konsentrasi, motivasi, dan harga diri.
Depresi ringan kronis.
Kecemasan:
Kecemasan kinerja yang dapat muncul sebagai penundaan atau penghindaran aktif terhadap pekerjaan.
Kecemasan sosial.
Harga Diri Rendah:
Kurang percaya diri.
Ketidakberdayaan yang dipelajari (yaitu, perasaan terus-menerus bahwa seseorang tidak dapat mengubah keadaan tanpa bantuan eksternal).
Mendiagnosis ADHD/ADD
Tidak ada tes tunggal yang pasti untuk mendiagnosis ADHD/ADD. Psikiater, psikolog, dan dokter menggunakan berbagai tes, daftar periksa, kuesioner, penilaian klinis, dan investigasi untuk mencapai diagnosis. Pemeriksaan dan penilaian yang komprehensif akan membantu mengonfirmasi diagnosis dan mengecualikan gangguan lain, seperti gangguan oposisi, yang memiliki gejala serupa dengan ADHD/ADD.
Mencari Bantuan Profesional
ADHD/ADD paling baik dikelola dengan kombinasi pengobatan dan terapi psikologis. Dua obat yang sering diresepkan adalah Methylphenidate dan Dexamphetamine. Biasanya, gejala impulsif lebih responsif terhadap pengobatan dibandingkan gejala kurang perhatian. Untuk penderita ADHD/ADD dengan gejala kurang perhatian, antidepresan Trisiklik seperti Imipramine mungkin efektif.
Terapi perilaku kognitif berguna untuk penderita ADHD/ADD, terutama ketika mereka masih muda karena masalahnya belum terlalu mengakar. Melalui terapi ini, penderita belajar mengendalikan impulsivitas dan hiperaktivitas mereka.
Penting untuk dicatat bahwa penderita ADHD/ADD memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan gangguan kecemasan dan depresi dibandingkan populasi umum. Oleh karena itu, manajemen kecemasan dan stres harus dimasukkan dalam rencana perawatan mereka.
Membantu Anak dengan ADHD/ADD
Berikut adalah beberapa saran yang berguna:
Membantu Anak Anda Memperhatikan Interaksi Verbal:
Jaga kontak mata saat berbicara dengan anak Anda.
Berikan instruksi singkat dan konkret yang terdiri dari tidak lebih dari tiga bagian.
Minta anak Anda mengulangi instruksi jika ia kesulitan mengingat.
Gunakan berbagai input sensorik, seperti kartu atau gambar, untuk membantu anak mengingat informasi.
Membantu Anak Anda Mengingat:
Ajarkan anak menggunakan agenda atau buku catatan pribadi.
Gunakan mnemonik, lagu, atau cerita lucu untuk meningkatkan daya ingat.
Gunakan kode warna untuk menyoroti poin penting dalam catatan tertulis.
Membantu Anak Anda Mengatasi Impulsivitas:
Ajarkan keterampilan Berhenti, Pikirkan, dan Lakukan dengan menggunakan warna lampu lalu lintas: Merah untuk berhenti, Kuning untuk berpikir, dan Hijau untuk bertindak.
Gunakan penguatan positif untuk mendorong perilaku tidak impulsif.
Membantu Anak Anda Tetap Fokus pada Belajar:
Hilangkan semua gangguan dari area belajar.
Berikan istirahat kecil secara teratur untuk mengatasi kelelahan mental.
Awali dengan tugas sederhana sebelum beralih ke tugas yang lebih sulit.
Membantu Anak Anda Menyalurkan Energi Berlebih Secara Konstruktif:
Pastikan anak Anda memiliki aktivitas olahraga rutin.
Jadwalkan olahraga sebelum aktivitas mental seperti mengerjakan PR.
Membantu Anak Anda Mengelola Stres:
Ajarkan anak Anda cara menetapkan prioritas.
Tingkatkan pengetahuan anak tentang stres dan gejalanya.
Ajarkan keterampilan manajemen stres.
Meningkatkan Harga Diri Anak Anda:
Bantu anak membangun kepercayaan diri.
Ajarkan keberanian untuk menyatakan pendapat.
Ajarkan cara menghadapi keyakinan negatif yang merusak harga diri.
Kesimpulan
ADHD/ADD paling baik dikelola dengan kombinasi berbagai pendekatan. Orang tua tidak boleh hanya menyerahkan perawatan kepada para ahli. Dengan upaya bersama antara profesional dan orang tua, anak-anak dengan ADHD/ADD memiliki peluang lebih baik untuk mencapai potensi penuh mereka.


Layanan Konsultasi (Berbayar)
Bicaralah dengan Kami
