OBESITAS PADA ANAK
CULTURE

TUBUH DAN PIKIRAN – OBESITAS PADA ANAK
Obesitas di kalangan anak-anak semakin menjadi masalah kesehatan utama. Diperkirakan sekitar 20-25% anak-anak dan remaja di Australia mengalami kelebihan berat badan. Angka ini sebanding dengan populasi di Amerika Serikat.
Penyebab Obesitas pada Anak
Ada banyak penyebab obesitas pada anak, termasuk:
Masalah medis seperti gangguan kelenjar tiroid.
Gaya hidup yang tidak aktif.
Kurangnya olahraga.
Pola makan berlebihan.
Pola makan yang tidak tepat dengan kandungan lemak tinggi.
Gaya Hidup dan Pola Makan
Masalah medis pada anak-anak yang mengalami obesitas jarang terjadi. Sebagian besar disebabkan oleh masalah gaya hidup dan pola makan.
Kita hidup di era kemajuan teknologi yang memungkinkan kita hidup dalam kenyamanan relatif. Banyak hal dapat dilakukan dengan sedikit aktivitas fisik. Peralatan rumah tangga yang dioperasikan dengan remote control atau program otomatis membuat hidup lebih nyaman, tetapi mengurangi aktivitas fisik.
Selain itu, era Informasi telah berkontribusi pada gaya hidup tidak aktif di kalangan anak muda. Aktivitas rekreasi seperti menonton TV selama berjam-jam atau bermain game komputer menjadi hal yang biasa. Teknologi seperti SMS, ICQ, dan MSN memungkinkan anak-anak untuk berkomunikasi secara virtual tanpa meninggalkan rumah. Akibatnya, anak-anak saat ini cenderung kurang aktif secara fisik dibandingkan orang tua mereka saat kecil.
Selain itu, makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh sangat melimpah. Anak-anak dan orang dewasa cenderung lebih memilih makanan ini daripada makanan sehat yang dianggap membosankan. Orang tua yang menjalani gaya hidup cepat juga lebih cenderung membeli makanan cepat saji untuk anak-anak mereka.
Makanan dan Stres
Makanan memiliki makna psikologis yang lebih besar daripada sekadar nilai nutrisinya. Anak-anak yang mengalami stres cenderung makan berlebihan dan memilih makanan tinggi gula. Penelitian menunjukkan bahwa gula memicu pelepasan zat kimia di tubuh yang membuat kita merasa nyaman. Inilah alasan kita cenderung mencari cokelat atau permen saat stres.
Namun, makanan tinggi gula menyebabkan pelepasan insulin yang cepat dan tidak terkontrol, yang dapat menyebabkan hipoglikemia reaktif (kadar gula darah rendah). Hal ini membuat seseorang merasa lemas, pusing, dan tidak sehat, sehingga mereka kembali mengonsumsi makanan tinggi gula, menciptakan siklus yang berulang. Kalori berlebih yang tidak digunakan disimpan sebagai lemak di tubuh.
Obesitas Anak dan Kesehatan Psikologis
Anak-anak yang obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan atau depresi. Ejekan dari teman sebaya dapat merusak harga diri mereka. Anak-anak ini sering menjadi target bullying karena mereka dianggap berbeda. Obesitas sering kali salah dikaitkan dengan kemalasan dan kebodohan, sehingga anak-anak ini sering dianggap tidak cerdas. Mereka juga kesulitan secara sosial karena teman-teman mereka enggan bergaul dengan mereka.
Peran Orang Tua
Ada banyak langkah sederhana namun efektif yang dapat dilakukan orang tua tanpa harus menerapkan diet ketat pada awalnya, seperti:
Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan anak Anda tidak memiliki masalah medis.
Pastikan anak Anda berolahraga setidaknya tiga kali seminggu. Aktivitas sederhana seperti bermain bola di taman atau berjalan-jalan dengan anjing bisa sama efektifnya dengan olahraga seperti kriket atau sepak bola.
Belilah makanan rendah lemak jenuh dan gula olahan. Periksa label kandungan pada kemasan makanan.
Hindari camilan di antara tiga waktu makan utama (sarapan, makan siang, dan makan malam). Sediakan teh pagi dan sore dalam porsi kecil.
Sajikan banyak buah dan sayuran.
Hindari makan di depan TV.
Gunakan piring makan kecil.
Minum air putih daripada minuman bersoda.
Pilih buah dan sayuran sebagai camilan daripada cokelat, kue, atau biskuit.
Beli makanan cepat saji atau makan di luar hanya sekali seminggu.
Jangan gunakan makanan sebagai hadiah untuk perilaku baik.
Ajarkan anak Anda manajemen stres seperti latihan relaksasi dan imajinasi terpandu.
Langkah-langkah sederhana di atas biasanya membantu. Jika tidak, konsultasikan dengan profesional seperti ahli gizi atau dokter spesialis obesitas anak. Jika anak Anda memiliki masalah stres, konsultasikan dengan psikiater anak.


Layanan Konsultasi (Berbayar)
Bicaralah dengan Kami
