PENOLAKAN SEKOLAH

CULTURE

10/25/20223 min read

an abstract photo of a curved building with a blue sky in the background

PENOLAKAN SEKOLAH

2 Tahun Yang Lalu

PENGANTAR – PENOLAKAN SEKOLAH

Penolakan sekolah adalah kondisi umum di kalangan anak-anak dan remaja. Terkadang, anak Anda mungkin menolak pergi ke sekolah karena ketakutan tertentu seperti perundungan atau menjadi korban di sekolah. Kondisi ini dapat digambarkan secara tepat sebagai fobia sekolah.

Penolakan sekolah berbeda dengan bolos sekolah. Dalam kasus penolakan sekolah, orang tua biasanya mengetahui masalah tersebut dan anak tetap tinggal di rumah alih-alih berada di sekolah. Dalam bolos sekolah, anak berpura-pura pergi ke sekolah dengan mengenakan seragam yang sesuai dan meninggalkan rumah pada waktu biasanya. Namun, alih-alih menghadiri sekolah, anak tersebut menghabiskan hari dengan melakukan aktivitas yang mereka nikmati seperti berkeliaran di pusat perbelanjaan, menonton film, atau pergi ke pantai. Orang tua biasanya tidak menyadari perilaku anak mereka, setidaknya pada awalnya.

Penyebab Penolakan Sekolah

Ketidakhadiran di sekolah dapat disebabkan oleh satu atau lebih dari penyebab berikut:

  1. Kecemasan perpisahan

  2. Pemberontakan

  3. Depresi

  4. Tahap awal penyakit psikotik

  5. Penyalahgunaan narkoba

  6. Keluarga yang menentang sistem pendidikan

  7. Masalah keluarga

  8. Masalah sekolah

Kecemasan Perpisahan

Anak yang mengalami kecemasan perpisahan biasanya berasal dari keluarga dengan riwayat kecemasan yang kuat. Anak tersebut biasanya dibesarkan dalam keluarga di mana hubungan orang tua-anak didasarkan pada ketergantungan timbal balik. Dalam kasus yang parah, hubungan tersebut mungkin bersifat simbiotik di mana orang tua dan anak saling membutuhkan untuk bertahan secara psikologis.

Orang tua mungkin menderita gangguan kecemasan seperti fobia sosial, gangguan panik, atau agorafobia. Anak tersebut menangkap kecemasan orang tua dan merasa sangat tidak berdaya untuk membantu orang tua kecuali dengan tetap tinggal di rumah. Penolakan sekolah dapat dipicu oleh peristiwa seperti perubahan sekolah atau guru, insiden kecil yang tidak menyenangkan dengan guru atau teman sebaya, sakit pada anak atau orang tua, atau kematian anggota keluarga.

Pemberontakan

Terkadang, anak dapat mengekspresikan rasa pemberontakan dan kemarahannya dengan menolak mematuhi sekolah yang merupakan simbol otoritas dan kekuasaan orang dewasa. Dalam kasus seperti ini, anak biasanya adalah siswa sekolah menengah. Anak merasa bahwa dia tidak perlu mematuhi aturan dan regulasi apa pun. Penolakan sekolah dalam kasus ini hanyalah puncak dari serangkaian perilaku tidak patuh seperti menolak mengenakan seragam sekolah, tidak menyerahkan tugas, dan sering terlambat ke sekolah.

Depresi

Dalam kasus ini, anak menderita depresi yang memengaruhi tidurnya, energinya, dan motivasinya. Anak bangun di pagi hari merasa lelah secara fisik dan tidak termotivasi secara psikologis untuk pergi ke sekolah. Seiring berjalannya hari, anak mungkin merasa lebih baik dan menjadi cukup ceria. Terkadang, anak mungkin disalahartikan sebagai berpura-pura sakit.

Tahap Awal Penyakit Psikotik

Terkadang, anak mungkin menderita penyakit psikotik yang akan datang. Pada fase awal, anak biasanya memiliki kesadaran subjektif bahwa pemikiran dan emosinya tidak berfungsi secara normal. Anak biasanya menyimpan hal ini untuk dirinya sendiri. Penolakan sekolah mungkin menjadi tanda bahwa anak tidak mampu mengatasi situasi.

Penyalahgunaan Narkoba

Beberapa anak yang menyalahgunakan narkoba terlarang mungkin terlalu lelah untuk bangun di pagi hari dan pergi ke sekolah. Ganja, misalnya, memengaruhi motivasi seseorang. Banyak siswa yang baik dan bertanggung jawab menjadi sangat tidak termotivasi sehingga mereka menolak pergi ke sekolah setelah penggunaan ganja yang berkepanjangan.

Keluarga yang Menentang Sistem Pendidikan

Terkadang, anak menolak pergi ke sekolah karena orang tua mereka memiliki keberatan terhadap sistem pendidikan. Dalam kasus ini, anak hanya bertindak sebagai juru bicara untuk orang tua.

Masalah Keluarga

Ini adalah penyebab yang tidak jarang. Anak mungkin berasal dari keluarga dengan berbagai masalah hubungan atau dari keluarga di mana salah satu anggota keluarga menderita penyakit psikiatri. Ini termasuk orang tua yang memiliki konflik perkawinan yang berkepanjangan, kekerasan dalam rumah tangga, ayah yang pecandu alkohol, atau ibu yang sangat depresi. Anak menjadi sangat stres hingga tidak dapat menghadiri sekolah.

Masalah Sekolah

Ini adalah penyebab umum lainnya. Terkadang, anak mungkin menjadi target perundungan oleh teman sebaya. Kadang-kadang, menjadi korban oleh guru mungkin menjadi penyebabnya. Pada beberapa siswa sekolah menengah, kesulitan akademik mungkin menjadi alasan penolakan sekolah.

Bagaimana Saya Dapat Membantu Anak Saya?

Berikut adalah beberapa saran:

  1. Bicaralah dengan anak Anda tanpa menghakimi.

  2. Tentukan penyebab penolakan sekolah.

  3. Tangani penyebab yang menjadi tanggung jawab Anda. Misalnya, jika Anda memiliki gangguan kecemasan atau masalah hubungan dengan pasangan Anda, maka Anda harus mencari bantuan untuk diri sendiri.

  4. Bicaralah dengan pihak sekolah untuk menangani masalah sekolah.

  5. Dapatkan bantuan untuk masalah kecemasan, depresi, atau penyalahgunaan narkoba anak Anda.

  6. Ubah budaya keluarga jika itu berkontribusi pada masalah anak Anda.

  7. Bangun rasa percaya diri anak Anda.

Layanan Konsultasi (Berbayar)
Bicaralah dengan Kami

Related Stories